Friday, June 20, 2008

Televisku Hiburan Dan Teknologi Terkini

Layar ketiga bernama Televisi. Begitu banyak orang menganggapnya. Kehadirannya tak sekedippun dilupakan. Terlebih bagi generasi 90-an. Ingat acara Airwolf, The A Team, Mc Gayver. So Oldist. Tapi layak dikenang.

Sama halnya dengan Televisi, selalu dikenang. Dulu kita kenal televisi hitam putih. Jumlahnya terbatas. Yang punya hanya kalangan "berada" aka MAMPU aka TAJIR. Satu daerah (kabupaten) hanya punya satu tv. Sudah pasti sang bupati yang MAMPU. Penduduk rela nonton dilapangan. Namun sekarang hampir di tiap rumah punya tv. Dengan bebas, dan seenaknya (penggunaan listrik) menyaksikan kapan dan dimana saja. Kedepan, akan semakin maju. Teknologi digital juga berdampak pada tv. melalui jaringan telekomunikasi tentunya. Seluler, satelit sampai spektrum radio (teristrial). Sekarang ini banyak dideung2kan LCD Tv, juga Tv ponsel. Namun sayang penangkap sinyal masih analog (analog tuner). Teknologi pada tv tuner punya banyak kelemahan. Dia memakan banyak bandwidth namun variasinya tak banyak. Jadi jangan heran kalo teknologi digital mulai menggesernya. Memang perlu waktu, karena infrastrukturnyapun belum memadai. tapi yang pasti, dia berpeluang tanpa batas. Karena spektrum frekuensinya 3G (termasuk 4G WiMAX dan LTE).

Metode unicast (pelanggan yang meminta)
pada jaringan 3G membatasi jumlah pelanggan karena mahalnya peta frekwensi. Dan mahalnya 3G digantikan oleh metode broadcast (semua pelanggan layanan selular) dengan teknologi MBMS (multimedia broadcast multicast service).

Jika operator hanya memiliki satu carrier 3G dan menerapkan teknologi Broadcast enam kanal TV dengan MBMS, artinya tak ada lagi ruang tersisa untuk voice, video call, SMS, dam data.

foto : flickr

No comments: