Wednesday, May 07, 2008

Rusunami, Project Indie Yusuf Kalla

Kota Jakarta ga bisa lagi tumbuh vertikal, tapi horizontal. Lahan makin susah dan mahal. Penduduk nambah banyak, perlu tinggal di mana?muncullah rusunami dari YK.

Gila yaaaaa....harga kontrakan di Jakarta. Paling murah 700K, itu buat rumah petak di pusat kota. Macam Sudirman belakang, Thamrin belakang (Karet, Benhil), Kuningan belakang (setiabudi), Gatot Subroto belakang (pancoran, mampang, ampe blok s).
Aktifitas di pusat kota bertambah padat di siang hari. Penduduk Jakarta di waktu panas terik jumlahnya bertambah. Mengingat banyak pekerja Jakarta punya rumah di wilayah sub urban. Macam tangerang, bekasi, depok, ampe bogor. Gila........Ga heran lah. Harga properti wilayah Jakarta selangit. Apalagi buat warga dengan penghasilan kecil, adlist
di bawah 2 juta.
Dulu ada rumah susun (rusun), tapi banyak yang digusur. Dialihfungsikan menjadi pusat perbelanjaan (katanya). Emang sich, tanah punya pemerintah. Jadi suka-suka dia lah mau diapain, meski di situ udah berdiri bangunan permanen. Sekarang pemerintah, diwakili YK buat program
rusunami (rumah susun bersubsidi). Bahasa kerennya apartemen bersubsidi.
Harga yang ditawarkan kabarnya dibawah 90 jt untuk satu unit rusunami. Banyak pengembang meng-klaim "barang dagangan" nya laris manis. "Nyaris
sold out, satu tower udah penuh", ujar salah satu promotion officer APG.
Banyak pengembang GEDE yang ikutan nyemplung di bisnis rusunami. Ada APG, juga bakrie land. kenapa ya mereka masih ambil "kue kecil" kalo selama ini mainannya dia "kue gede"?.
Satu pengembang beralasan justru pemerintah lah yang menawarkan. "Kalo mw jujur masalah modal jadi kendala", begitu alasan bapak Anang. Juga jadi pemicu bagi pengembang "Gede" untuk merealisasikan project indie Yk ini.
Bisa ga yach ini berjalan lancar. Kl emang diperuntukkan buat warga kecil kenapa yang beli kebanyakan orang berduit. Satu-satunya alasan sebagai investasi. Kl udah investasi, pasti tujuannya untung. nah kl jualanya ke
end-user (warga miskin), harga ga murah lagi donk.
Emang ada persyaratan yang menyebutkan, bagi warga yang ingin membeli/mencicil rusunami harus punya surat keterangan dari kelurahan setempat. Keterangan bahwa dia belum punya rumah di wilayah Jakarta. Bagus sich. Tapi bakalan ketat ga pengawasannya.
Jadi ragu gw..!!

No comments: