Tuesday, August 18, 2009

Laporan Lampau

Global City Menawarkan Beragam Kemudahan

Jakarta - Konsep "Global City" banyak diterapkan di berbagai negara. Seiring dengan beragamnya aktivitas, dibutuhkan satu kawasan dengan fasilitas lengkap. Hingga semua aktivitas ter-cover.

Banyak kota mempunyai impian menghadirkan "global city", namun hanya sedikit yang berhasil mewujudkannya. Tidak mudah memang mewujudkan itu, karena untuk menjadi global city harus memenuhi kriteria tertentu. Lokasi strategis menjadi syarat mutlak. Lokasi yang merupakan titik pertemuan arus menjadikan kota mudah di akses. Dukungan infrastruktur seperti jalan tol juga menjadi penentu keberhasilan.

Letak strategis menjadikan banyak orang berkunjung karena dapat diakses dari segala penjuru. Tidak hanya dari lingkungan sekitar. Maka dari itu tidak heran jika global city jadi pusat segala aktivitas. Pusat kegiatan bisnis, kawasan pendidikan, kesehatan, dan hiburan. Demikian yang dikatakan Director St. Moritz, Budi S. Gozali.

Kota macam New York, London, Paris, Tokyo, serta Hongkong, tumbuh menjadi kota penting pusat ekonomi global. Kawasan "global city"-pun tumbuh di negara-negara ini. Hingga nilai properti di kota tersebut menjadi eksklusif dan mahal, termasuk apartemen di dalamnya.

"Berdasarkan data Global Property Guide Organization, harga apartemen residensial yang berada di global city negara maju diatas US$ 10.000 per meter persegi. London memegang rekor tertinggi, mencapai US$36.200 per meter persegi. Kemudian disusul New York (US$22.923), Paris (US$ 18.070), Tokyo (US$ 11.870), Hongkong (US$14.780), Singapura (US$ 13.340)", ujar Budi, saat ditemui pada acara Media Gathering, hari ini, di sebuah hotel di Jakarta. (whery)



No comments: